Itulah sebabnya, di Lombok terdapat tradisi Bau Nyale atau menangkap cacing. Tradisi ini Konon dilatarbelakangi oleh Legenda Putri Mandalika. Bau Nyale dilakukan pada tanggal 20 bulan 10 menurut penanggalan tradisional Sasak sesuai tanggal yang disebutkan oleh sang putri dalam cerita. Hati tersebut biasanya jatuh lima hari setelah bulan purnama

Sang pangeran lalu meminta Putri Salju untuk menjadi istrinya, dan Putri Salju menerima lamaran tersebut dengan senang hati. Ratu jahat kemudian dihukum karena perbuatannya yang jahat dan Putri Salju hidup bahagia bersama sang pangeran. Cerita ini mengajarkan kita tentang arti persahabatan yang tulus.

Dongeng Rakyat Pendek : Putri Mandalika. Pada zaman dahulu, di Pulau Lombok ada kerajaan bernama Tunjung Bitu. Kerajaan tersebut diperintah oleh Raja Tonjang Beru. Sang Raja mempunyai putri bernama Mandalika. Putri tersebut sangat cerdas, bijaksana, dan halus budi pekertinya. Karena kecantikannya, banyak pangeran yang datang melamar Putri Cerita Rakyat Banten : Pangeran Pandeglang dan Putri Cadasari. Pada suatu hari di Bukit Manggis terlihat seorang putri yang sangat cantik duduk terpaku. Tatapan matanya kosong, ia terlihat sedih. Melintaslah seorang laki-laki separuh baya dengan memilkul karung diatas pundaknya. Laki-laki itu terdiam sejenak ketika melihat sang Putri. Kecantikan dan keanggunan sang putri terdengar oleh para pangeran – pangeran yang membagi habis bumi Sasak (Lombok). Masing – masing dari kerajaan Johor, Lipur, Pane, Kuripan, Daha, dan kerajaan Beru. . 486 244 243 176 431 469 475 466

cerita dongeng sang putri dan pangeran