Macammacam kaidah kebahasaan teks eksposisi dan penjelasannya adalah sebagai berikut. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan. Artinya, terdapat kata istilah yang merujuk pada bidang tertentu sesuai dengan topik yang akan dibahas. Contohnya yaitu dapat dilihat pada kata yang bercetak miring: Gizi seimbang penting untuk perkembangan anak
Materi Bahasa Indonesia dikembangkan dengan berbasis Teks. Satuan bahasa yang mengandung makna, pikiran, dan gagasan lengkap adalah teks. Teks tidak selalu berwujud bahasa tulis, sebagaimana lazim dipahami, misalnya teks Pancasila yang sering dibacakan pada saat upacara. Teks dapat berwujud, baik teks tulisan maupun teks lisan. Teks itu sendiri memiliki dua unsur utama yang harus dimiliki. Pertama, konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register yang melatarbelakangi lahirnya teks, yaitu adanya sesuatu pesan, pikiran, gagasan, ide yang hendak disampaikan field. Sasaran atau kepada siapa pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu disampaikan tenor, dalam format bahasa yang bagaimana pesan, pikiran, gagasan, atau ide itu dikemas mode. Terkait dengan format bahasa tersebut, teks dapat berupa deskripsi, prosedural, naratif, cerita petualangan, anekdot, dan lain-lain. Unsur kedua. adalah konteks situasi, yang di dalamnya ada konteks sosial dan konteks budaya masyarakat, tutur bahasa yang menjadi tempat teks tersebut diproduksi. Unsur kebahasaan merupakan bagian-bagian yang membangun sebuah teks eksposisi. Unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi antara lain pronomina, konjungsi dan kata leksikal. Perhatikan contoh teks eksposisi berikut ini. StrukturKalimat Pernyataan pendapat tesisBangsa-bangsa Asia Tenggara segera berintegrasi. Organisasi Association of Southeast Asian Nations ASEAN telah merancang bentuk komunitas sosial budaya. Komunitas ASEAN mulai berlaku pada tahun 2015. Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia, akan dituntut plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. ArgumentasiKomunitas sosial budaya ASEAN dibentuk dengan semangat persatuan dalam keanekaragaman. Pada kenyataannya semangat komunitas ASEAN sama dengan masyarakat Uni Eropa Europeans United in Diversity. Di Uni Eropa untuk memasuki pintu gerbang budaya setiap negara, semua orang tentu telah mengenal kebijakan Europass Language Passport yang dikeluarkan oleh The Council of Europe dengan dokumen teknis “Common European Framework of Reference CEFR for Languages”. Kebijakan bahasa itu mendorong warga masyarakat Uni Eropa menjadi plurilingual sehingga semua bahasa Eropa dapat duduk pada posisi yang sama, misalnya di parlemen Uni Eropa. Lebih lanjut, keanekaragaman bahasa Eropa dikelola dalam satu model kompetensi berbahasa Eropa. Model CEFR itu ditetapkan berisi enam peringkat kompetensi, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Europass Language Passport sudah menetapkan C2 sebagai peringkat tertinggi dan A1 terendah. Menurut pengalaman seorang warga Uni Eropa, sebagai contoh penerapan kebijakan ini, siapa pun yang berasal dari luar Jerman bukan warga negara Jerman ketika hendak menikah dengan pasangannya di negara ini—wajib memiliki paspor bahasa Jerman dengan lulus uji bahasa Jerman sekurang-kurangnya peringkat kompetensi A1. Jika skema“paspor bahasa”seperti yang berlaku di Uni Eropa itu diadopsi oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam kerangka komunitas ASEAN, yakinlah kebijakan bahasa ini akan multiguna. Selain berguna untuk penghormatan atas adanya perbedaan bahasa kebangsaan negara anggota ASEAN, sebagaimana disebutkan dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN, kebijakan ini juga memberikan kegunaan praktis bagi rakyat ASEAN untuk saling berkomunikasi sesuai dengan latar bahasa dan budaya setiap warga ASEAN. Penegasan ulang pendapatSebagai organisasi yang berbasis kerakyatan people-centered organization, ASEAN tentu tidak boleh bermain ”pukul rata” agar semua rakyat ASEAN saling berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Apabila komunitas ASEAN dibentuk tanpa kebijakan plurilingualisme, agaknya rakyat Indonesia pun akan sulit bernasib mujur. Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. Pada saat itu bangsa Indonesia bukanlah pemenang, melainkan pecundang! Diadaptasi dari artikel pendapat yang ditulis oleh Maryanto, pemerhati politik bahasa, Koran Tempo, 13 Desember 2010 Kaidah/ciri bahasa yang digunakan dalam teks eksposisi antara lain sebagai berikut Pronomina Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. Pronomina Persona kata ganti orang yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para. Pronomina Nonpersona kata ganti bukan orang yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa. Pronomina adalah kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi klaim diungkapkan. Teks eksposisi tersebut dapat dikatakan sebagai teks ilmiah. Dalam teks tersebut terkandung pronomina atau kata ganti saya dan kita. Pronomina kita atau saya ditemukan hanya pada paragraf 1 dan 5. Inilah kalimat dari teks yang terdapat pronomina itu. Warga komunitas, termasuk kita semua sebagai rakyat Indonesia akan dituntut plurilingual untuk memiliki kompetensi berbahasa negara lain. paragraf 1 Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. paragraf 5 Paragraf 1 merupakan tahap pernyataan pendapat, tempat gagasan pribadi disampaikan, dan pada paragraf 5 yang merupakan tahap penegasan ulang pendapat, gagasan itu dinyatakan kembali. Jadi, pronomina atau kata ganti kita, kami, atau saya dapat digunakan, terutama pada saat pernyataan pendapat pribadi klaim diungkapkan. Hal itu sejalan dengan fungsi sosial teks eksposisi itu sendiri, yaitu teks yang digunakan untuk mengusulkan pendapat pribadi mengenai sesuatu. 2. Kata Leksikal Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008 805 Leksikal adalah berkaitan dengan kata; berkaitan dengan leksem; berkaitan dengan kosa kata. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa Makna Leksikal adalah makna yang berkaitan dengan kata, leksem, ataupun kosakata. Nomina kata benda Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll. Verba kata kerja Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu Verba dasar merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll. Verba turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis afiksasi, reduplikasi, komposisi. Contohnya melebur, mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll. Adjektiva kata sifat Merupakan kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar, luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain. Adverbia kata keterangan Merupakan kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu, suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana, mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain. Kata leksikal nomina, verba, adjektiva, dan adverbia yang terdapat dalam teks eksposisi di atas, misalnya kata percaya verba, mempercayai verba, kepercayaan nomina kata yakin adjektif, menyakini verba, keyakinan nomina kata optimistis adjektif kata potensial adjektif, berpotensi verba Kata leksikal nomina, verba, adjektiva, dan adverbia tertentu dimanfaatkan pada teks eksposisi. “Jika penghuni kawasan ASEAN dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri”. paragraf 5 Kata percaya tergolong ke dalam verba yang menyatakan persepsi. Kata yang sejenis adalah yakin, optimistis, potensial, dan sebagainya. Kata tersebut dapat dinyatakan sebagai verba atau nomina sehingga akan berubah menjadi mempercayai/kepercayaan, meyakini/keyakinan, mempunyai optimisme/optimisme, dan berpotensi/potensi. Kata-kata itu digunakan untuk mempengaruhi atau mengubah persepsi pembaca agar mengikuti atau menerima pendapat penulis teks. Hal itu sejalan dengan tujuan penulis bahwa pembaca akan memiliki keyakinan yang sama dengan penulis, yang akhirnya usulan penulis dapat diterima. Dalam konteks teks “Integrasi ASEAN dalam Plurilingualisme”, penulis mengajukan usulan tentang pembuatan kebijakan bahasa agar bahasa Indonesia dijadikan bahasa ASEAN dan agar bahasa lain di Negara ASEAN dikuasai oleh sesama warga ASEAN. Konjungsi Kata penghubung konjungsi. Contohnya pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut. Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat dimanfaatkan. Dalam konteks pengajuan pendapat tentang kebijakan bahasa ASEAN itu, penulis menghubungkan argumentasi dengan kata hubung pada kenyataannya, kemudian, dan lebih lanjut. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya. Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur. Konjungsi temporal seperti mula-mula, kemudian, lalu, setelah itu, akhirnya dapat digunakan bersamaan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan dari yang penting menuju ke yang kurang penting atau sebaliknya. Konjungsi sebab-akibat dapat digunakan untuk menyuguhkan informasi asal-muasal suatu peristiwa atau kejadian dan efek yang ditimbulkan dari kejadian tersebut. Konjungsi penegasan seperti pada kenyataannya, kemudian, lebih lanjut, bahkan digunakan untuk mengurutkan informasi dari yang kuat menuju yang lemah atau sebaliknya. Berikut ini adalah jenis konjungsi yang dapat ditemukan pada teks eksposisi Konjungsi waktu sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu Konjungsi gabungan dan, serta, dengan Konjungsi pembatasan kecuali, selain, asal Konjungsi tujuan agar, supaya, untuk Konjungsi persyaratan kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila Konjungsi perincian yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni Konjungsi sebab akibat karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya Konjungsi pertentangan tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan Konjungsi pilihan atau Konjungsi penegasan/penguatan bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun Konjungsi penjelasan bahwa Konjungsi perbandingan bagai, seperti, ibarat, serupa Konjungsi penyimpulan oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian Betulkah eksposisi itu merupakan argumentasi satu sisi? Pada teks itu penulis mengambil sisi setuju. Ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN. Penulis lain dapat berposisi tidak setuju. Pada teks itu penulis mengambil sisi setuju, ia setuju akan dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa Asean.
Berikutini akan dijelaskan mengenai unsur kebahasaan dari teks eksposisi yaitu istilah, adjektiva atau kata sifat, pronomina atau kata ganti, dan konjungsi. 1. Istilah. Teks eksposisi menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan masalah utama (topik) yang dibahasnya. Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan
Bila Anda ingin bisa membuat teks eksposisi yang bagus dan tepat, maka Anda perlu belajar apa saja unsur-unsur utama teks eksposisi. Unsur teks eksposisi merupakan unsur pembentuk teks ekposisi sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Secara umum unsur-unsur teks eksposisi terdiri dari gagasan dan fakta. Gagasan merupakan ide awal yang berupa pernyataan. Gagasan awal perlu mendapat dukungan fakta yang jelas dan nyata. Sehingga pembaca mudah memahaminya. Dalam kenyataannya, teks eksposisi memberikan informasi tentang kronologis kejadian tertentu sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Sehingga perlu menyajikan data dan fakta yang kaut dan otentik. Penasaran, apa saja unsur-unsur utama teks eksposisi? Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel ini. Sebagai sebuah teks, tentu teks eksposisi memiliki unsur-unsur pembentuk. Apa saja unsur-unsur utama teks eksposisi? Inilah beberapa unsur pembentuk teks eksposisi yang perlu Anda tahu Gagasan Unsur pembentuk utama teks eksposisi adalah adanya gagasan. Gagasan merupakan sebuah pernyataan. Gagasan ini bisa berbentuk saran, penilaian, komentar atau bujukan pada pembaca tentang subjek tertentu. Sedangkan gagasan utama adalah ide yang merupakan hasil pemikiran yang ada dalam paragraf utama sebuah teks eksposisi. Biasanya sebuah kalimat utama mengandung gagasan pokok yang menjadi inti dari kalimat tersebut. Kemudian kalimat ini diikuti oleh gagasan pendukungnya. Fakta Fakta dalam teks eksposisi merupakan kalimat fakta. Apa yang dimaksud dengan fakta dalam unsur utama teks eksposisi? Kalimat ini berupa kebenaran yang berlaku sepanjang zaman. Yaitu sebuah kejadian yang pernah terjadi dan bukan hasil rekayasa. Dalam sebuah teks eksposisi, fakta hadir dalam rangka untuk membantu memperkuat gagasan utama sehingga mampu meyakinkan pembacanya akan kebenaran gagasan itu. Fakta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah keadaan atau peristiwa. Yaitu sebuah kenyataan yang benar-benar pernah terjadi. Baca juga 7 Unsur Intrinsik Cerpen. Kunci Agar Cerpenmu Lebih Hidup Pengertian Teks Eksposisi Apa yang dimaksud teks eksposisi? Teks eksposisi adalah sebuah teks atau tulisan yang membahas tentang informasi atau pengetahuan umum dalam rangka menjelaskan kepada pembaca tentang sebuah ide, pikiran pokok tanpa bermaksud mempengaruhi. Teks eksposisi biasanya membahas tentang sesuatu yang sedang trend dan viral di masyarakat. Mulai dari isu ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Dengan adanya teks eksposisi, maka pembaca bisa memiliki sudut pandang yang kritis terhadap suatu isu yang sedang ramai di tengah masyarakat. Ciri-Ciri Teks Eksposisi Setelah membahas tentang unsur-unsur pembentuk teks eksposisi dan pengertiannya, berikut penulis akan menyajikan beberapa ciri teks eksposisi. Inilah ciri-ciri teks eksposisi Berisi Fakta Sebuah teks eksposisi biasanya membahas tentang fakta tertentu. Fakta ini perlu memperoleh dukungan data yang sangat akurat. Informasi teks eksposisi harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Maka, sebelum Anda menulis teks eksposisi, Anda perlu menggali dari sumber data yang akurat. Sehingga jauh dari kesalahan penulisan data dan fakta. Memberikan Informasi Pengetahuan Sebagai sebuah fakta pada teks eksposisi, maka penulis perlu menyajikan informasi dan pengetahuan yang benar. Informasi yang penulis sajikan bagi pembaca berupa teks eksposisi agar menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Sehingga bermanfaat untuk kehidupannya. Menggunakan Bahasa Yang Baku Teks eksposisi termasuk dalam teks non fiksi. Sebagai sebuah teks non fiksi, maka teks eksposisi perlu menyajikan informasi menggunakan bahasa yang baku. Yaitu bahasa yang sesuai dengan KBBI atau PUEBI. Sehingga tulisan eksposisi yang menggunakan bahasa baku bisa dipahami oleh siapapun selama mereka paham bahasa Indonesia. Penulisannya Singkat Jelas Dan Padat Dalam penulisan teks eksposisi penulis perlu menyajikan informasi secara jelas, singkat dan padat. Sehingga informasi tidak mengandung pemahaman yang berbeda. Siapapun yang membaca informasi itu akan memiliki pemahaman dan persepsi yang sama. Anda perlu menghindari menggunakan bahasa yang sulit, rumit dan berbelit. Sehingga orang yang membacanya akan mengernyitkan dahi karena tak paham dengan apa yang Anda sampaikan. Sebaliknya, bila Anda menyampaikan dengan bahasa yang ringan, ringkas, jelas dan padat, maka tulisan Anda akan mudah dipahami oleh pembaca siapapun mereka apapun latar belakang mereka. Informasi Bersifat Objektif Saat menyajikan teks eksposisi, Anda perlu menyampaikan informasi secara jelas dan objektif. Informasi yang tak memihak pada pihak manapun. Singkatnya, teks eksposisi yang Anda tulis harus bersifat independen. Penulis menyajikan teks eksposisi sesuai dengan data dan fakta yang ada. Sehingga pembaca bisa menerima informasi secara jelas tanpa adanya tendensi tertentu. Struktur Teks Eksposisi Sebagai sebuah sajian informasi, tentu teks eksposisi memiliki struktur. Berikut struktur teks eksposisi Berupa Pernyataan Umum Penulis menyajikan pernyataan umum yang memberikan gambaran informasi yang akan disampaikan secara umum. Sehingga pembaca bisa menebak informasi apa yang akan disampaikan oleh penulis. Informasi ini perlu penulis sajikan secara objektif sesuai dengan kenyataan yang ada. Sehingga pembaca bisa memahami informasi secara benar. Argumentasi Dalam tahap ini penulis menyajikan argumentasi secara jelas. Argumentasi ini biasanya terdiri dari lebih dari 2 paragraf argumen. Penulis perlu menyajikan argumen ini sesuai dengan bukti dan fakta yang ada. Penulis menyajikan bukti dan fakta ini dalam rangka untuk memperkuat argumentasi yang menulis sajikan. Semakin kuat argumentasi yang penulis sajikan, maka semakin kuat kualitas teks eksposisi yang penulis sajikan pada pembaca sehingga mereka semakin yakin dan percaya pada informasi yang penulis sajikan. Penegasan Ulang Bagian penegasan ulang ini biasanya terletak pada paragraf akhir. Penegasan ulang ini berisi informasi tentang gagasan yang terdapat pada pendapat yang sudah penulis sampaikan sebelumnya. Pada pembahasan ini penulis juga menyajikan permasalahan-permasalahan yang disajikannya secara ringkas, jelas dan padat. Dalam paragraf penegasan ulang ini, penulis menyajikan ringkasan kalimat yang menggambarkan isi dari teks eksposisi yang penulis sajikan sebelumnya. Dalam ringkasan ini penulis bisa menyertakan data dan fakta yang jelas sehingga pembaca tambah yakin dengan pembahasan yang penulis sajikan sebelumnya. Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi Dalam menuliskan teks eksposisi penulis perlu menyajikan teks eksposisi sesuai dengan kaidah kebahasaannya. Unsur kebahasaan apa saja yang terdapat dalam teks eksposisi? inilah kaidah kebahasaan yang ada dalam sebuah teks eksposisi Menggunakan Pronomina Yang Tepat Dalam bahasa Indonesia, pronomina merupakan kata yang biasa digunakan untuk mengganti penyebutan benda atau orang tertentu. Baik orang pertama, orang kedua, orang ketiga dan lain sebagainya. Misalnya saja, aku, engkau, dia, mereka, kami, saya dan sebagainya. Selain kata ganti orang, Anda juga bisa menggunakan kata penghubung berupa kata tertentu untuk menghasilkan teks eksposisi yang jelas dan sesuai dengan fakta yang ada. Menggunakan Kata Baku Dalam penulisan teks eksposisi, Anda perlu menggunakan kata-kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tepatnya, harus sesuai dengan PUEBI. Penggunaan kata baku akan menambah nuansa fakta yang penulis sajikan. Sehingga pembaca memahami bahwa apa yang penulis sajikan memang benar benar terjadi dan tak ada rekayasa. Boleh dibilang, penggunaan kata baku layaknya informasi resmi yang rilis dari lembaga resmi. Menggunakan Konjungsi Dalam membuat kalimat teks eksposisi, Anda bisa menggunakan kata konjungsi. Konjungsi biasa dikenal dengan kata hubung. Fungsi utamanya adalah agar argumen yang penulis sampaikan lebih kuat dalam benak pembaca. Konjungsi yang tepat Anda gunakan dalam teks eksposisi adalah kemudian, lebih lanjut, sementara, bahwa, melainkan, agar, sedangkan. Sehingga konjungsi ini menambah teks eksposisi lebih jelas dan kuat. Menggunakan Bahasa yang Lugas Jelas Dan Padat Dalam penulisan teks eksposisi, Anda perlu menggunakan kalimat yang jelas, lugas dan padat. Yaitu kalimat yang pendek, tidak berbelit-belit dan mudah dipahami pembaca. Menggunakan Kata Leksikal Tertentu Anda bisa menggunakan kata leksikal dalam penulisan teks eksposisi. Yaitu kata-kata yang menunjukkan kata kerja atau nomina kata benda adjective kata sifat, adverbia kata keterangan. Anda bisa menempatkan kata ini dalam kalimat dalam teks eksposisi dengan tepat Jenis Teks Eksposisi Teks eksposisi sesuai dengan tujuan penulisan dan isinya, biasanya bisa kita bedakan berdasarkan jenisnya. Ada 8 jenis tulisan teks eksposisi yang bisa Anda pelajari, baik dalam penulisan karya ilmiah, buku atau surat kabar dan media online. Berikut penjelasannya Definisi Yaitu jenis teks eksposisi yang menjelaskan tentang definisi, pengertian sebuah istilah. Baik fenomena tertentu atau nama barang tertentu. Teks eksposisi jenis ini biasanya memaparkan informasi secara jelas dan detail daripada ada informasi yang ada dalam kamus. Proses Yaitu jenis teks eksposisi yang memberikan penjelasan tentang skema, alur, urutan, proses peristiwa tertentu. Bisa juga berupa informasi tentang tutorial, cara penggunaan produk atau barang tertentu. Tujuan pembuatan teks jenis ini agar pembaca bisa memahami apa saja yang terjadi dalam proses produksi produk atau barang tertentu. Ilustrasi Ilustrasi dalam teks eksposisi menjelaskan tentang sesuatu secara sederhana. Namun, mudah dipahami oleh pembaca. Tulisan ini biasanya menggambarkan dengan contoh nyata sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Klasifikasi Yaitu jenis-jenis teks eksposisi yang mengelompokkan atau membagi sesuatu dalam beberapa jenis. Sehingga pembaca mudah memahami dan mengenali pembeda utamanya. Berita Yaitu jenis teks eksposisi yang memberikan penjelasan tentang kejadian atau peristiwa tertentu. Informasi ini tersaji lengkap dengan keterangan yang relevan dari sumber yang valid dan terpercaya. Informasi ini sering kita dengar dalam berita media televisi atau surat kabar dan pada media online. Namun, kita seringnya bisa memahami informasi yang tersaji dengan jelas, padat dan lengkap tanpa tahu bahwa itu adalah teks eksposisi. Pertentangan Yaitu teks yang menjelaskan sesuatu yang saling bertentangan satu sama lain. Sehingga jadi jelas dan ada pembedanya antara dua hal yang berbeda. Perbandingan Yaitu jenis teks eksposisi yang memberikan pembandingan beberapa hal yang masing-masing dijelaskan secara jelas dan detail. Sehingga pembaca mudah memahami keduanya. Analisis Yaitu teks eksposisi yang isinya tentang analisis suatu masalah. Analisis ini dijabarkan secara detail, sistematis dan kronologis. Sehingga ada hasil yang bisa dipahami pembacanya. Penutup Bagi Anda yang ingin bisa menulis teks eksposisi baik dan benar, tentu Anda bertanya tanya dalam hati Apa saja unsur-unsur utama teks eksposisi . Ada 2 unsur pembentuk teks eksposisi yaitu gagasan dan fakta. Berawal dari kedua unsur inilah Anda mengeksplorasi teks eksposisi lebih dalam, detail dan lengkap. Tentu, Anda tak bisa melupakan fakta sehingga tulisan Anda bisa Anda pertanggung jawabkan di depan publik.
UnsurKebahasaan Teks Eksposisi - Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita tidak akan terlepas dari teks. Dimana teks akan membawakan sebuah informasi baik secara tulisan maupun secara lisan penyampaiannya. Teks adalah satuan bahasa yang memiliki makna dan pikiran dalam bentuk gagasan lengkap.
Unsur-unsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan ................ * dalam penggolongan jenis teks, eksposisi termasuk teks ilmiahdalam teks eksposisi, terdapat penanda leksikal nomina, verba, adjektiva dan adverbiadalam teks eksposisi, kata hubung digunakan untuk memperkuat argumentasidalam teks eksposisi, penulis bisa bersikap sesuai dengan pendapatnyadalam eksposisi, dikenal penanda kata ''pada umumnya"​ Jawabandalam teks eksposisi,kata hubung digunakan untuk memperkuat argumentasi
TeksEksposisi adalah teks yang berisi sebuah informasi tentang sesuatu yang benar terjadi atau berdasarkan fakta dan bersifat nonfiksi. Unsur-unsur yang terdapat dalam teks eksposisi yaitu : Pernyataan pendapat/opini (tesis) merupakan bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian pembuka.
Jawaban EvaluasiPenjelasan berdasarkan pilihan jawaban soal buku mandiri bahasa indonesia hal 47 nomer 12 kelas soalnya Berikut yang tidak termasuk unsur dalam teks eksposisi adalah...A. OpiniB. Argumentasi penulisC. EvaluasiD. Simpulan Pronomina. Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona. ...Kata Leksikal Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia Nomina kata benda
Unsurunsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan .. * - 33650464 ilahjazilah482 ilahjazilah482 28.09.2020 B. Indonesia Sekolah Menengah Atas terjawab Unsur-unsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan .. * dalam penggolongan jenis teks, eksposisi termasuk teks ilmiah dalam teks eksposisi, terdapat penanda
- Teks eksposisi merupakan salah satu bentuk teks yang di dalamnya mengandung gagasan mengenai suatu informasi agar dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya. Teks eksposisi ditulis dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, dan jelas agar para pembaca lebih mudah dan cepat untuk memahami isi bacaan. Dikutip dari buku Bahasa Indonesia SMPN 9 Kota Bekasi, teks eksposisi adalah jenis teks yang bersifat ilmiah karena di dalamnya terkandung pernyataan yang sebenarnya non-fiksi. Topik apapun bisa dituangkan ke dalam teks eksposisi seperti pembahasan mengenai ekonomi, pendidikan, sains, budaya, dan lain sebagainya. Teks eksposisi terdiri dari 3 bagian yaitu 1. Tesis atau Pembukaan atau Pernyataan UmumTesis dalam teks eksposisi berisi tentang gambaran umum dari penulis mengenai topik yang akan dibahas. Kalimat-kalimat di dalam bagian tesis ini berbentuk pendapat dari penulis. 2. Argumentasi atau IsiArgumentasi berupa isi atau ide pikiran yang hendak disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Dalam e-Modul Bahasa Indonesia 2020 dari Kemendikbud, dijelaskan bahwa pada bagian ini, terdapat fakta-fakta yang mendukung pandangan dari penulis, ini bertujuan agar pembaca yakin dan percaya dengan topik yang dibahas karena terdapat bukti yang dilampirkan. 3. Penegasan Ulang atau Penutup atau RekomendasiBagian terakhir di dalam teks eksposisi ini berupa simpulan isi teks, bisa juga berupa penegasan ulang atau rekomendasi atau saran dari topik yeng telah dibahas pada bagian sebelumnya. Unsur-unsur dalam Teks Eksposisi Dikutip dari buku Bahasa Indonesia Paket B 2018 dari Kemendikbud, teks eksposisi memiliki 2 unsur utama yaitu gagasan dan fakta. Gagasan atau ide atau pendapat dalam teks eksposisi berbentuk komentar, penilaian, saran, dorongan, atau bujukan. Fakta dalam teks eksposisi berarti peristiwa nyata yang benar-benar terjadi, ini diperlukan untuk menguatkan gagasan dari penulis agar pembaca yakin dan percaya dengan isi teks. Namun juga terdapat unsur-unsur keabsahan di dalam teks eksposisi yaitu 1. Terdapat kata-kata teknis atau peristilahan yang berkaitan dengan topik permasalahan. Contohnya adalah hidrometeorologi, signifikan, mikroorganisme, molekul, dan lain-lain. 2. Terdapat kata-kata kausalitas, yaitu kata-kata yang menunjukkan adanya hubungan argumentasi seperti jika, maka, sebab, karena, sehingga, dan lain-lain; kata-kata yang menerangkan waktu hubungan temporal seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, dan lain-lain; dan kata-kata yang menerangkan pertentangan atau perbandingan yaitu sementara itu, sedangkan, namun, tetapi, dan lain-lain. 3. Terdapat kata-kata kerja mental yaitu kata yang menyatakan kegiatan abstrak, misalnya memerhatikan, memperkirakan, mengagumkan, menggambarkan, dan lain-lain. 4. Terdapat kata-kata perujukan, seperti menurut, berdasarkan…, merujuk…, sesuai dengan pernyantaan…, dan lain sebagainya. 5. Terdapat kata-kata persuasif yaitu kata-kata yang bersifat mengajak, seperti hendaknya, sebaiknya, diharapkan, seharusnya, dan lain sebagainya serta menggunakan kata-kata denotative atau kata-kata yang bermakna juga Contoh Teks Anekdot, Struktur, Pengertian, dan Ciri-Cirinya Pengertian Konjungsi Kronologis dan Contoh Kalimatnya di dalam Teks Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi & Struktur Laporannya - Pendidikan Kontributor Yasinta Arum RismawatiPenulis Yasinta Arum RismawatiEditor Dhita Koesno
. 102 336 497 341 303 312 236 422
unsur unsur kebahasaan eksposisi tidak terdapat pada pernyataan